Minggu, 08 Juni 2014

buah



BUAH (FRUCTUS)
jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan . maka bakal buah akan tumbuhmenjadi buah. Dan bakal biji yang akan tumbuh menjadi biji.
Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur mwlainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri , jadi tidak merupakan bagian buah yang penting , misalnya :
a.       Daun-daun pelindung . pada jagung  daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur , dan dan kita kenal sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot).
b.      Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
c.       Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung. Juga pada semua macam bamboo , masih dapat kita lihat tangkai kepala putik dibagian ujung buah.
d.      Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis yang sekaligus menunjukan jumlah daun buah dan jumlah ruangan dalam buah manggis tadi.
Buah yang semata-mata terbebtuk dari pangkal buah , atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah sungguh.
Adapula apa yang dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berupah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting . buah yang denukian dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spurious). Pada buah semu buah yang sesungguhnya seringkali tidak kelihatan (tertutup), karena itu sering kali buah semu dinamakan pula buah tertutup (frauctus clausus). Perkecualian tetap ada misalnya buah jambu mete buah yang sebenarnya (yang manghasilkan metenya) tetap kelihatan.
Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya :
a.       Tangkai bunga. Tangkai bunga menjadi bessar, tebal, berdaging dan merupakan bagian buah yang dapat dimakan pula . sedangkan buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada ujung bagian yang membesar ini. Misalnya, pada jambu monyet atau jambu mete (Anacardium occidentale L.)
b.      Dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk yang berbetuk periuk itu juga membesar dan membulat, tebal berdaging, menyelubungi sejumlah besar buah-buah yang sesungguhnya, yang tidak tampak dari luar, karena terdapat dalam badan yang berbentuk seperti periuk tadi. Juga bagian ini seringkali dapat dimakan. Misalnya, pada bunga lo (Ficusglomerata Roxb.).
c.       Dasar bunga pada bunga tunggal yang keudian menjadi berdaging tebal fan merupakan bagian yang dapat dimakan juga. Sedangkan buah yang sesungguhnya kecil  hamperitak kelihatan. Misalnya, pada arbe (Fragraria vesca L.).
d.      Kelopak bunga pada pembentukan buah, kelopak tumbuh terus menjadi badan yang menyelubungi buah yang sebenarnya, jadi buah yang sebenarnya tidak telihat sama sekali dari luar. Misalnya, pada ciplukan (Physalis minima L.).
e.       Tenda bunga dan ibu tangkai pada bunga majemuk ibu tangkai bunga dan semua tenda bunga pada bunga majemuk ini akhirnya tumbuh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungaan seakan-akan hanya menjadi satu buah saja. Misalnya, pada pohon nangka (Artocarpus integra Merr.).
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian pula buah terbentuk tanpan ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan : partenokapri (Parthenocarpy). Buah yang terjadinya dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji. Atau jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung lembaga. Jadi bijinya tidak dapat dijadikan alat perkembangan biakan. Misalnya, pada pisang (Musa paradisiacal L.).
Ikhtisar Tentang Buah
Mengingat uraian diatas buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
a.       Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian, dan sering kali merupakan bagian buah yang bermamfaat, dapat dimakan). Sedang buah yang sesungguhnya kadang tersembunyi.
b.      Buah sungguh atau buah telanjang , yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggi bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam:
a.       Buah semu tunggal , yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bangkal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya :
o   Tangkai bunga, pada buah jambu monyet (Anacardium occidentale L.).
o   Kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima L.).
b.      Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu bakal buah yang bebas satu sama lain. Dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjdi buah. Tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang menyolok (dan seringkali digunakan), misalnya buah arbe (Fragrariavesca L.).
c.       Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dar luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Artocarfus integramerr.).
Pengolongan Buah Sungguh (Buah Sejati)
Sama hal nya dengan buah semu, buah sejati pertama-tama dafat dibedakan lebih dahulu dalam 3 golongan. Yaitu :
1.      Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya :
-        Buah mangga (Mangifera indica L.). mempunyai satu ruang dengan satu biji.
-        Buah papaya (Carica papaya L.). yang terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruangan dan banyak biji.
-        Buah durian (Durio zibethinus murr.). yang terdiri dari beberapa daun buah, mempunyai beberapa ruang, dan dalam tiap ruangnya terdapat bebera biji.
2.      Buah sejati ganda, ialah yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas  satu sama lain. Dan masing-masing b akal buah menjadi satu buah , misalnya pada cempaka (Michelia champaca Bail.).
3.      Buah sejati majemuk,yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung datu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul. Sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja. Misalnya, pada pandan (Pandanus tectorius Sol.).
Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu :
1.      Buah sejati tunggal  yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering. Misalnya, buah kacang tanah (Arachis hypogaea L.), dan padi (Oryza sativa L.).
2.      Buah sejati tunggal yang berdaging (cornosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging . dinding buah (pericarpium) seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan yaitu :
-        Lapisan luar (exocarpium atau epicapium), merupakan lapisan tipis, tetapi seringkali kuat dan kaku seperti kulit, dengan permukaan yang licin.
-        Lapisan tengah (mesocarpium) basanya tebal  berdaging atau berambut , dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang dinamakan buah (sarcocarpium), misalnya pada mangga (Mangifera indica L.),
-        Kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dank eras . misalnya, pada kenari (Canariumcommune L.). dan kelapa (Cocosnucifera L.).
Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Kering
            Buah sejati tungga yang kering  dapat dibedakan lagi dalam:
A.    Buah sejati tunggal yang  kering mengandung satu biji . biasanya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscens)
Contoh-contoh dari golongan ini ialah :
a.       Buah padi (caryopsis) yang dinamakan buah padi adalah : buah berdinding tipis, mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji, sedang kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan bijinya. Misalnya, pada padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays L.). sebutir gabah atau sebutir jagung yang sehari-hari kita namakan biji, sebenarnya adalah buah.
b.      Buah kurung (achenium). Yaitu buah berbiji satu, tidak tidak pecah, dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan. Misalnya, pada buah bunga matahari (Helianthus annuus L.), buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapa L.).
c.       Buah keras (nux). Seperti buah kurung yang seringkali hanya dibedakan dari buah kurung karena buah ini mempunyai kulit buah yang kaku atau keras berkayu,buah keras yaitu jika semula berasal dari bakal buah yang  beruang banyak tetapi kemudian semua ruang lebur menjadi satu. Misalnya, pada buah sarangan (Castanea argenteaBl.).
d.      Keras buah bersayap (samara). Seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat tambahan berupa  sayap, yang menyebabkan buah dapat berterbangan bila tertiup oleh angin. Misalnya, pada warga suku dipterocarpaceae.
B.     Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
a.       Buah berbelah (schisocarpium). Buah  mempunyai dua ruang atau lebih, setiap ruan berisi satu biji. Jika buah masak, buah akan pecah menjadi beberapa bagian, dan tiap bagian buah (mericarpium) mempunyai sifat seperti suatu buah kurung (achenium) atau buah keras (nux) jadi biji tetap berada didalam ruangan. Buah berbelah dapat dibedakan dalam :
1.      Buah berbelah dua (diachenium), jika masak menjadi dua bagian buah, masing-masing bersifat sebagai buah kurung yang hanya mengandung satu biji didalamnya. Misalnya, buah pegagan (Centella asiatica Urb.).
2.      Buah berbelah tiga (triachenium), jika masak pecah menjadi tiga bagian buah. Misalnya, pada (Trapaeolummajus L.).
3.      Buah berbelah empat (tetrachenium), jika masak pecah menjdi empat bagian buah. Misalnya, buah selasih (Ocimum basilicum L.).
4.      Buah berbelah banyak (polychenium), jika masak pecah menjadi sejimlah (banyak) bagian buah, yang masing-masing bersifat seperti buah kurung.
b.      Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan dalam :
1.      Buah berkendaga dua (dicoccus). Buah ini jika masak akan pecah menjdi dua bagian buah, masing-masing pecah lagi dan mengeluarkan satu biji.
2.      Buah berkendaga tiga (tricoccus). Kalau masak akan pecah menjadi tiga bagian buah, masing-masing pecah dan mengeluarkan satu biji. Misalnya, buah jarak (Ricinus communisL.), Buah para (Hevea brasiliensisMuell.).
3.      Buah berkendaga lima (pentacoccus). Kalau masak akan pecah menjadi lima bagian buah, masing-masing dengan satu biji . misalnya, buah granium.
4.      Buah berkendaga banyak (polycoccus). Jika buah mempunyai sifat-sifat seperti diatas. Tetapi jika masak dapat menjadi beberapa bagian buah, masing-masing dengan satu biji yang dapat dikeluarka.
c.       Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji , terdiri atas satu biji atau beberapa daun buah, jika masak lalu pecah, tetapi kulit yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
1.      Buah bumbung (folliculus), buah ini tersusun atas sehelai daun buah , memounyai satu ruangan dengan banyak biji didalamnya, jarang sekali hanya mempunyai satu biji. Jika sudah masak, buah pecah menurut salah satu kampunya, biasanya pecah menurut kampuh perutnya. Misalnya, buah biduri (Calotropis gigantean Dryand.) dan bunga sari cina (Catharanthusroseus G. Don.).
2.      Buah polong (legumen). Buah ini terbentuk dari satu daun buah pula dan mempunyai satu ruangan atau lebih(karena adanya sekat-sekat semu).  Jika sudah masak, buah ini pecah menurut kedua kampuhnya (kampuh perut dan kampuh  punggung), atau terputus-terputus sepanjang sekat-sekat semuanya. Suku yang tergolong  adalah papilionaceae. Misalnya, orok-orok (Crotalaria sp.),  caesalpiniaceae. Misalnya, kembang merak (Caesalpinia pulcecherrima Swartz.), dan mimosaceae, misalnya pohon saman (Samania saman Merr.).
Selain adanya sekat-sekat semu, yang menyebabkan ruang buah polong itu sebagai menjadi beberapa bilik, masing-masing dengan satu biji, ada pula buah polong yang bersifat menyimpang dari kedua tipe tersebut diatas, yaitu :
-        Buah masak didalam tanah, dan jika masak tidak pecah. Misalnya, pada kacang tanah (Archishypogaea L.) dan kacang bogor (Voandzeiasubterranean (L.) thouars).
-        Buah mempunyai kulit yang berdaging, dan jika masak juga tidak pecah. Misalnya, buah asam (Tamarindus indica L.), nam-nam (Cynometracauliflora L.).
-        Buah mempunyai susunan seperti buah batu dengan tiga lapisan kulit buah, hanya mempunyai satu ruang dan satu biji, jika masak juga tidak pecah. Misalnya, pada pohon gayam (Inocarpus edulis Forst.).
3.      Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah ini tersusun atas dua daun buah, mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya. Buah ini membentuk sekat semu, sehingga kedua tembuni pada perlekatan daun buah terpisah oleh sekat semu , jika masak buah ini pecah menurut kedua kampunya, pecah mulai dari pangkal buah dan tetap berlekatan di bagian ujungnya , biji agak lama menempel pada kedua sisi sekat semu tadi, tetapi akhirnya akan runtuh juga. Misalnya, lobak (Raphanussativus L.), sawi (Brassica junceacoss.). dll.
Jika perbandingan lebar/panjang buah kurang dari 3, maka kita dapati buah lobak yang butek atau atau pendek (silicula).
4.      Buah kotak sejati (capsula). Buah ini terjadi dari dua daun buah atau lebih, dan mempunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah ini jika sudah masak juga membuka, hingga biji yang ada didalmnya keluar. Cara membuka buah ini bermacam-macam :

a.       Dengan katup-katup atau kelep (valva). Daun buah mulai lepas dari ujung buah, tetapi di pangkal tetap berlekatan.
Pecahnya buah ini dapat :
-        Membelah ruangan (loculicidus), hingga biji dapat langsung keluar (katup-katup ditengah daun buah ).
-        Membelah sekat-sekat (septicidus), jadi katup-katupnya sesuai dengan lipatan daun buahnya. Buah yang pecah dengan membelah ruangan buah, misalnya buah durian (Durio zibethinus Murr.), sedangkan yang membelah sepanjang sekat contohnya, buah kesumba (Bixa orellanaL.).
b.      Dengan retak-retak atau celah-celah (rima), buah pecah menurut bagian tengah katup-katup. Pada ujung dan pangkal buah tetap berlekatan. Misalnya, pada anggerik (Orchidaceae).
c.       Dengan gigi-gigi (dens), jika buah pecah hanya sepanjang bagian ujung katup-katup saja. Misalnya, buah anyelir (Dianthuscaryophyllus L.).
d.      Dengan liang (porus). Kalau sudah masak buah membuka dengan liang-liang pada ujung atau pangkalnya. Misalnya buah tanaman apyun (Papaver somniferum L.).
e.       Dengan tutup (Operculum). Pada ujung buah terdapat bagian yang merupakan tutup, yang membuka jika buah sudah masak, misalnya buah krokot  (Portulacaoleracea L.).
Ihktisar Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging
Buah yang termasukl golongan ini tidak pecah bila sudah masak, walaupun adapula yang jika telah masak kemudian pecah. Misalnya, buah pala (myristica fragrans Houtt.).
Kita membedakan buah sejiti  tunggal yang brdaging sebagai berikut :
a)      bumi (bacca). Yang disebut buah buni ialah buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti (kulit) berulang dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair, seringkali dapat dimakan.
Buah buni yang berbanding tebal dan dapat dimakan misalnya, buah papaya (Carica papaya L.), buah belimbing (Averrhoa carambola L.), sawo manila (Achras zapota L.).
Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali bembuat sifat yang agak kaku seperti kulit, tidak lunak dan tidak berdaging, msalnya: buah duku (Lansium domesticum Corr.), buah rambutan (Nephelium lappaceum L.).
Dari buah ini yang dapat kita makan bukan kulit buah yang sebelah dalam, melainkan salut bijinya (arillus).
b)      Buah mentimun (pepo). Biasanya kulit buah yang dibagian luar lebih tebal dan lebih kaku, ruangan buah selain berisi biji-biji dalam jumlah yang besar masih mempunyai bagian yang kosong. Buah mentimun kita dapati pada jenis-jenis tumbuhan yang tergolong suku cucurbitaceae. Misalnya : mentimun sendiri (Cucumis sativus L.), waluh (Cucurbita moschata Duch.), semangka (Citrullus vulgaris Schrad.). juga pada tumbuhan yang tergolong dalam suku passifloraceae, misalnya : markisah (Passiflora quadrangularis L.), buah negri (Passiflora edulis sims).
c)      Buah jeruk (hesperidium ). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni. Kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu :
-        Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung bayak kelenjar minyak astiri. Yang mula-mula bewarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kuning atau jingga. Lapisan ini disebut flavedo.
-        Lapisan tengah yang bersifat sepon . terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya bewarna putih, dinamakan albedo.
-        Dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat. Hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, dan bijinya terdapat bebas. Buah jeruk kita dapati pada semua anggota marga jeruk (Citrussp.).
d)     Buah batu (drupa). Buah ini, mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga bagian lapisan kulit yaitu :
-        Kulit luar (exsocarpium atau epicarpium), yang tipis menyangat, biasanya licin mengkilap.
-        Kulit tengah (mesocarpium), yang tebal berdaging dan berseraput, kalau berdaging seringkali dapat dimakan.
-        Kulit dalam (endocarpium), yang cukup tebal, keras dan berkayu. Lapisan ini amat kuat kadang-kadang amat keras seperti batu, karna lapisan inilah buah disebut buah batu.
Buah batu kita dapati pada pohon mangga (MangiferaindicaL.) yang kilit tengahnya tebal berdaging dan dafat dimakan, pada kelapa (Cocos nucifera L .), dan nyamplung (Colophyllum inophyllum L.) yang empunyai kulit tengah yang berserabut dan menyebabkan buah menjadi ringan, dapat terapung-apung , dan dengan demikian dapat dipencarkan dengan perantaraan  air.
e)      Buah delima. Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hamper mengayu, lapisan dalam tipis, licin, buah ini mempunyai beberapa ruang dengan biji-biji yang mempunyai salut biji (arillus) bebas dalam ruang-ruang tadi, misalnya pada delima (Punica granatum L.).
f)       Buah apel (pomum), seperti buah batu mempunyai kulit dalam yang tipis tetapi cukup kuat seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini mempunyai beberapa ruang, dan setiap ruang mempunyai satu biji, misaln ya pada pohon apel (Pyrus malus L.), dan per (Pyrus communis L.).


Buah Sejati Ganda
Buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh mejadi buah sejati.
Buah sejati ganda dapat dibedakan menjadi :
a)      Buah kurung ganda. Dalam badan yang berasal dari dasar bunga yang berbentuk periuk banyak mengandung buah-buah kurung, misalnya pada mawar (Rosa hybrid Hort.).
b)      Buah batu ganda. Bunga mempunyai banyak bakal buah, yang kemudian masing-masing tumbuh menjadi buah batu, misalnya padfa jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius poir.).
c)      Buah bumbung ganda. Berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung, misalnya pada cempaka (Micheila champaka L.).
d)     Buah buni ganda. Seperti buah bumbung ganda, tetapi bakaL buah tumbuh menjadi buah buni, misalnya srikaya (Annona squamosa L.).
Buah Sejati Majemuk
Buah sejati majemuk berasal dari bunga majemuk, jadi merupakan kumpulan banyak  buah, yang masing-masing berasal dari satu bunga.
Buah sejai majemuk dibedakan menjadi :
a)      Buah bunu majemuk. Jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga majemuk membentuk suatu buah buni, misalnya pada nenas (Ananas comonusMerr.).
b)      Buah batu majemuk. Yang misalnya pada pandan (Pandanustectorius Sol.) pada pandan rangkaian bunga beinanya sudah mengalami penyerbukan / pembuahan , berubah menjadi buah batu majemuk.
c)      Buah kurung majemuk. Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri dari bunga-bunga mandul ditepi dan bunga yang subur ditengah, dank arena tiap bunga yang subur itu telah mengalami penyerbukan / pembuahan menjadi sebuah buah kurung, maka seluruh bunga akan berubah menjadi suatu buah kurung  majemuk.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar