
BUAH (FRUCTUS)
jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan
kemudian diikuti pula oleh pembuahan . maka bakal buah akan tumbuhmenjadi buah.
Dan bakal biji yang akan tumbuh menjadi biji.
Bagian-bagian bunga
yang kadang-kadang tidak gugur mwlainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah,
biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri , jadi tidak
merupakan bagian buah yang penting , misalnya :
a. Daun-daun pelindung
. pada jagung daun-daun pelindung bunga
betina tidak gugur , dan dan kita kenal sebagai pembungkus tongkol jagung
(klobot).
b. Daun-daun kelopak.
Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan
bagian buah.
c. Tangkai kepala putik.
Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal
sebagai rambut jagung. Juga pada semua macam bamboo , masih dapat kita lihat
tangkai kepala putik dibagian ujung buah.
d. Kepala putik.
Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis yang sekaligus
menunjukan jumlah daun buah dan jumlah ruangan dalam buah manggis tadi.
Buah yang semata-mata
terbebtuk dari pangkal buah , atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa
bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak
terbungkus, jadi merupakan buah yang
telanjang (fructus nudus). Buah
ini juga dinamakan buah sejati atau buah sungguh.
Adapula apa yang
dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berupah sedemikian rupa,
sehingga menjadi bagian buah yang penting . buah yang denukian dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spurious). Pada buah semu buah
yang sesungguhnya seringkali tidak kelihatan (tertutup), karena itu sering kali
buah semu dinamakan pula buah tertutup
(frauctus clausus). Perkecualian
tetap ada misalnya buah jambu mete buah yang sebenarnya (yang manghasilkan
metenya) tetap kelihatan.
Adapun bagian-bagian
bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu,
misalnya :
a. Tangkai bunga.
Tangkai bunga menjadi bessar, tebal, berdaging dan merupakan bagian buah yang
dapat dimakan pula . sedangkan buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit
keras terdapat pada ujung bagian yang membesar ini. Misalnya, pada jambu monyet
atau jambu mete (Anacardium occidentale L.)
b.
Dasar
bunga bersama pada suatu bunga majemuk yang berbetuk
periuk itu juga membesar dan membulat, tebal berdaging, menyelubungi sejumlah
besar buah-buah yang sesungguhnya, yang tidak tampak dari luar, karena terdapat
dalam badan yang berbentuk seperti periuk tadi. Juga bagian ini seringkali
dapat dimakan. Misalnya, pada bunga lo (Ficusglomerata Roxb.).
c.
Dasar
bunga pada bunga tunggal yang keudian menjadi berdaging
tebal fan merupakan bagian yang dapat dimakan juga. Sedangkan buah yang
sesungguhnya kecil hamperitak kelihatan.
Misalnya, pada arbe (Fragraria vesca L.).
d. Kelopak bunga
pada pembentukan buah, kelopak tumbuh terus menjadi badan yang menyelubungi
buah yang sebenarnya, jadi buah yang sebenarnya tidak telihat sama sekali dari
luar. Misalnya, pada ciplukan (Physalis
minima L.).
e. Tenda
bunga dan ibu tangkai pada bunga majemuk ibu tangkai bunga dan semua tenda
bunga pada bunga majemuk ini akhirnya tumbuh sedemikian rupa, sehingga seluruh
perbungaan seakan-akan hanya menjadi satu buah saja. Misalnya, pada pohon
nangka (Artocarpus integra Merr.).
Pada umumnya buah hanya
akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun
demikian pula buah terbentuk tanpan ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa
terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan : partenokapri (Parthenocarpy).
Buah yang terjadinya dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji. Atau jika
ada bijinya, biji itu tidak mengandung lembaga. Jadi bijinya tidak dapat
dijadikan alat perkembangan biakan. Misalnya, pada pisang (Musa paradisiacal L.).
Ikhtisar
Tentang Buah
Mengingat uraian diatas buah pada tumbuhan umumnya
dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
a. Buah semu
atau buah tertutup, yaitu jika buah
itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang
malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian,
dan sering kali merupakan bagian buah yang bermamfaat, dapat dimakan). Sedang
buah yang sesungguhnya kadang tersembunyi.
b. Buah sungguh
atau buah telanjang , yang melulu
terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggi
bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
Penggolongan
Buah Semu
Buah semu dapat
dibedakan dalam:
a. Buah semu tunggal
, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bangkal buah. Pada
buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah,
misalnya :
o
Tangkai bunga, pada buah jambu monyet (Anacardium occidentale L.).
o
Kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima L.).
b.
Buah
semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada
satu bakal buah yang bebas satu sama lain. Dan kemudian masing-masing dapat
tumbuh menjdi buah. Tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang
ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang menyolok (dan seringkali
digunakan), misalnya buah arbe (Fragrariavesca L.).
c.
Buah
semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari
bunga majemuk, tetapi seluruhnya dar luar tampak seperti satu buah saja,
misalnya buah nangka (Artocarfus integramerr.).
Pengolongan
Buah Sungguh (Buah Sejati)
Sama hal nya dengan
buah semu, buah sejati pertama-tama dafat dibedakan lebih dahulu dalam 3
golongan. Yaitu :
1. Buah
sejati tunggal, ialah buah sejati
yang terjadi dari satu satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat
berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun
buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya :
-
Buah mangga (Mangifera indica L.). mempunyai satu ruang dengan satu biji.
-
Buah papaya (Carica papaya L.). yang terjadi dari beberapa daun buah dengan
satu ruangan dan banyak biji.
-
Buah durian (Durio zibethinus murr.). yang terdiri dari beberapa daun buah,
mempunyai beberapa ruang, dan dalam tiap ruangnya terdapat bebera biji.
2. Buah sejati ganda,
ialah yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain. Dan masing-masing b akal buah
menjadi satu buah , misalnya pada cempaka (Michelia
champaca Bail.).
3. Buah sejati majemuk,yaitu
buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-masing bunganya
mendukung datu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul.
Sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja. Misalnya, pada pandan (Pandanus tectorius Sol.).
Buah
Sejati Tunggal
Buah
sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu :
1. Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang
bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering. Misalnya, buah
kacang tanah (Arachis hypogaea L.),
dan padi (Oryza sativa L.).
2. Buah
sejati tunggal yang berdaging (cornosus), ialah jika dinding buahnya
menjadi tebal berdaging . dinding buah
(pericarpium) seringkali dengan jelas
dapat dibedakan dalam tiga lapisan yaitu :
-
Lapisan
luar
(exocarpium atau epicapium),
merupakan lapisan tipis, tetapi seringkali kuat dan kaku seperti kulit, dengan
permukaan yang licin.
-
Lapisan
tengah (mesocarpium)
basanya tebal berdaging atau berambut ,
dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang dinamakan buah (sarcocarpium), misalnya pada mangga (Mangifera indica L.),
-
Kulit
dalam (endocarpium),
yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal
dank eras . misalnya, pada kenari (Canariumcommune L.). dan kelapa (Cocosnucifera L.).
Ikhtisar
Buah Sejati Tunggal Yang Kering
Buah
sejati tungga yang kering dapat dibedakan
lagi dalam:
A. Buah
sejati tunggal yang kering mengandung
satu biji . biasanya buah ini kalau masak tidak
pecah (indehiscens)
Contoh-contoh dari golongan ini
ialah :
a. Buah padi
(caryopsis) yang dinamakan buah padi
adalah : buah berdinding tipis, mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan
dengan kulit biji, sedang kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan
bijinya. Misalnya, pada padi (Oryza
sativa L.), jagung (Zea mays L.).
sebutir gabah atau sebutir jagung yang sehari-hari kita namakan biji,
sebenarnya adalah buah.
b.
Buah
kurung (achenium).
Yaitu buah berbiji satu, tidak tidak pecah, dinding buahnya tipis, berdampingan
dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan. Misalnya, pada buah bunga matahari
(Helianthus annuus L.), buah bunga
pagi sore (Mirabilis jalapa L.).
c.
Buah
keras (nux).
Seperti buah kurung yang seringkali hanya dibedakan dari buah kurung karena
buah ini mempunyai kulit buah yang kaku atau keras berkayu,buah keras yaitu
jika semula berasal dari bakal buah yang
beruang banyak tetapi kemudian semua ruang lebur menjadi satu. Misalnya,
pada buah sarangan (Castanea argenteaBl.).
d. Keras buah bersayap
(samara). Seperti buah keras, tetapi
pada kulit buah terdapat suatu alat tambahan berupa sayap, yang menyebabkan buah dapat
berterbangan bila tertiup oleh angin. Misalnya, pada warga suku dipterocarpaceae.
B. Buah
sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika
masak dapat pecah menjadi beberapa bagian
buah (mericarpia), atau pecah
sedemikian rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
a. Buah berbelah
(schisocarpium). Buah mempunyai dua ruang atau lebih, setiap ruan
berisi satu biji. Jika buah masak, buah akan pecah menjadi beberapa bagian, dan
tiap bagian buah (mericarpium) mempunyai sifat seperti
suatu buah kurung (achenium) atau buah keras (nux) jadi
biji tetap berada didalam ruangan. Buah berbelah dapat dibedakan dalam :
1. Buah berbelah dua
(diachenium), jika masak menjadi dua
bagian buah, masing-masing bersifat sebagai buah kurung yang hanya mengandung
satu biji didalamnya. Misalnya, buah pegagan (Centella asiatica Urb.).
2. Buah berbelah tiga
(triachenium), jika masak pecah
menjadi tiga bagian buah. Misalnya, pada (Trapaeolummajus L.).
3. Buah berbelah empat
(tetrachenium), jika masak pecah
menjdi empat bagian buah. Misalnya, buah selasih (Ocimum basilicum L.).
4. Buah berbelah banyak
(polychenium), jika masak pecah
menjadi sejimlah (banyak) bagian buah, yang masing-masing bersifat seperti buah
kurung.
b. Buah kendaga
(rhegma). Buah ini mempunyai sifat
seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga
dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat
dibedakan dalam :
1. Buah berkendaga dua
(dicoccus). Buah ini jika masak akan
pecah menjdi dua bagian buah, masing-masing pecah lagi dan mengeluarkan satu
biji.
2. Buah berkendaga tiga
(tricoccus). Kalau masak akan pecah
menjadi tiga bagian buah, masing-masing pecah dan mengeluarkan satu biji.
Misalnya, buah jarak (Ricinus communisL.), Buah para (Hevea brasiliensisMuell.).
3.
Buah
berkendaga lima (pentacoccus).
Kalau masak akan pecah menjadi lima bagian buah, masing-masing dengan satu biji
. misalnya, buah granium.
4. Buah berkendaga banyak
(polycoccus). Jika buah mempunyai
sifat-sifat seperti diatas. Tetapi jika masak dapat menjadi beberapa bagian
buah, masing-masing dengan satu biji yang dapat dikeluarka.
c. Buah kotak,
yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji , terdiri
atas satu biji atau beberapa daun buah, jika masak lalu pecah, tetapi kulit
yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat
dibedakan dalam:
1. Buah bumbung
(folliculus), buah ini tersusun atas
sehelai daun buah , memounyai satu ruangan dengan banyak biji didalamnya, jarang
sekali hanya mempunyai satu biji. Jika sudah masak, buah pecah menurut salah
satu kampunya, biasanya pecah menurut kampuh perutnya. Misalnya, buah biduri (Calotropis gigantean Dryand.) dan bunga
sari cina (Catharanthusroseus G. Don.).
2. Buah polong
(legumen). Buah ini terbentuk dari
satu daun buah pula dan mempunyai satu ruangan atau lebih(karena adanya
sekat-sekat semu). Jika sudah masak,
buah ini pecah menurut kedua kampuhnya (kampuh perut dan kampuh punggung), atau terputus-terputus sepanjang
sekat-sekat semuanya. Suku yang tergolong
adalah papilionaceae. Misalnya, orok-orok (Crotalaria sp.), caesalpiniaceae. Misalnya, kembang merak
(Caesalpinia pulcecherrima Swartz.),
dan mimosaceae, misalnya pohon saman (Samania
saman Merr.).
Selain
adanya sekat-sekat semu, yang menyebabkan ruang buah polong itu sebagai menjadi
beberapa bilik, masing-masing dengan satu biji, ada pula buah polong yang
bersifat menyimpang dari kedua tipe tersebut diatas, yaitu :
-
Buah masak didalam tanah, dan jika masak
tidak pecah. Misalnya, pada kacang tanah (Archishypogaea L.) dan kacang bogor (Voandzeiasubterranean (L.) thouars).
-
Buah mempunyai kulit yang berdaging, dan
jika masak juga tidak pecah. Misalnya, buah asam (Tamarindus indica L.), nam-nam (Cynometracauliflora L.).
-
Buah mempunyai susunan seperti buah batu
dengan tiga lapisan kulit buah, hanya mempunyai satu ruang dan satu biji, jika
masak juga tidak pecah. Misalnya, pada pohon gayam (Inocarpus edulis Forst.).
3. Buah lobak
atau polong semu (siliqua). Buah ini tersusun atas dua
daun buah, mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun
buahnya. Buah ini membentuk sekat semu, sehingga kedua tembuni pada perlekatan
daun buah terpisah oleh sekat semu , jika masak buah ini pecah menurut kedua
kampunya, pecah mulai dari pangkal buah dan tetap berlekatan di bagian ujungnya
, biji agak lama menempel pada kedua sisi sekat semu tadi, tetapi akhirnya akan
runtuh juga. Misalnya, lobak (Raphanussativus L.), sawi (Brassica junceacoss.). dll.
Jika
perbandingan lebar/panjang buah kurang dari 3, maka kita dapati buah lobak yang
butek atau atau pendek (silicula).
4. Buah kotak sejati
(capsula). Buah ini terjadi dari dua
daun buah atau lebih, dan mempunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan
banyaknya daun buah. Buah ini jika sudah masak juga membuka, hingga biji yang
ada didalmnya keluar. Cara membuka buah ini bermacam-macam :
a. Dengan
katup-katup atau kelep (valva). Daun buah
mulai lepas dari ujung buah, tetapi di pangkal tetap berlekatan.
Pecahnya
buah ini dapat :
-
Membelah
ruangan (loculicidus),
hingga biji dapat langsung keluar (katup-katup ditengah daun buah ).
-
Membelah
sekat-sekat (septicidus),
jadi katup-katupnya sesuai dengan lipatan daun buahnya. Buah yang pecah
dengan membelah ruangan buah, misalnya buah durian (Durio zibethinus Murr.), sedangkan yang membelah sepanjang sekat
contohnya, buah kesumba (Bixa orellanaL.).
b. Dengan
retak-retak atau celah-celah (rima), buah pecah menurut bagian tengah katup-katup. Pada ujung
dan pangkal buah tetap berlekatan. Misalnya, pada anggerik (Orchidaceae).
c. Dengan
gigi-gigi (dens), jika buah pecah hanya sepanjang bagian ujung katup-katup
saja. Misalnya, buah anyelir (Dianthuscaryophyllus L.).
d. Dengan
liang (porus). Kalau sudah masak buah membuka dengan liang-liang pada
ujung atau pangkalnya. Misalnya buah tanaman apyun (Papaver somniferum L.).
e. Dengan
tutup (Operculum). Pada ujung buah terdapat bagian yang merupakan tutup,
yang membuka jika buah sudah masak, misalnya buah krokot (Portulacaoleracea L.).
Ihktisar
Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging
Buah yang termasukl
golongan ini tidak pecah bila sudah masak, walaupun adapula yang jika telah
masak kemudian pecah. Misalnya, buah pala (myristica fragrans Houtt.).
Kita membedakan buah
sejiti tunggal yang brdaging sebagai
berikut :
a) bumi (bacca). Yang disebut buah buni ialah
buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak
menjangat atau kaku seperti (kulit) berulang dan lapisan dalam yang tebal,
lunak dan berair, seringkali dapat dimakan.
Buah
buni yang berbanding tebal dan dapat dimakan misalnya, buah papaya (Carica papaya L.), buah belimbing (Averrhoa carambola L.), sawo manila (Achras zapota L.).
Yang
kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali bembuat sifat yang agak kaku
seperti kulit, tidak lunak dan tidak berdaging, msalnya: buah duku (Lansium domesticum Corr.), buah
rambutan (Nephelium lappaceum L.).
Dari buah ini yang dapat kita makan
bukan kulit buah yang sebelah dalam, melainkan salut bijinya (arillus).
b) Buah mentimun
(pepo). Biasanya kulit buah yang
dibagian luar lebih tebal dan lebih kaku, ruangan buah selain berisi biji-biji
dalam jumlah yang besar masih mempunyai bagian yang kosong. Buah mentimun kita
dapati pada jenis-jenis tumbuhan yang tergolong suku cucurbitaceae. Misalnya :
mentimun sendiri (Cucumis sativus L.),
waluh (Cucurbita moschata Duch.),
semangka (Citrullus vulgaris Schrad.).
juga pada tumbuhan yang tergolong dalam suku passifloraceae, misalnya :
markisah (Passiflora quadrangularis L.),
buah negri (Passiflora edulis sims).
c) Buah jeruk (hesperidium
). Buah
ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni. Kulit buah mempunyai
tiga lapisan, yaitu :
-
Lapisan luar yang kaku menjangat dan
mengandung bayak kelenjar minyak astiri. Yang mula-mula bewarna hijau, tetapi jika
buah masak warnanya berubah menjadi kuning atau jingga. Lapisan ini disebut
flavedo.
-
Lapisan tengah yang bersifat sepon .
terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya bewarna putih, dinamakan
albedo.
-
Dan kemudian suatu lapisan dalam yang
bersekat-sekat. Hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan ini terdapat
gelembung-gelembung yang berair, dan bijinya terdapat bebas. Buah jeruk kita
dapati pada semua anggota marga jeruk (Citrussp.).
d) Buah batu
(drupa). Buah ini, mempunyai kulit
buah yang terdiri atas tiga bagian lapisan kulit yaitu :
-
Kulit
luar
(exsocarpium atau epicarpium), yang
tipis menyangat, biasanya licin mengkilap.
-
Kulit
tengah (mesocarpium),
yang tebal berdaging dan berseraput, kalau berdaging seringkali dapat dimakan.
-
Kulit
dalam (endocarpium),
yang cukup tebal, keras dan berkayu. Lapisan ini amat kuat kadang-kadang amat
keras seperti batu, karna lapisan inilah buah disebut buah batu.
Buah
batu kita dapati pada pohon mangga (MangiferaindicaL.) yang kilit tengahnya tebal berdaging dan dafat dimakan, pada
kelapa (Cocos nucifera L .), dan
nyamplung (Colophyllum inophyllum L.)
yang empunyai kulit tengah yang berserabut dan menyebabkan buah menjadi ringan,
dapat terapung-apung , dan dengan demikian dapat dipencarkan dengan perantaraan
air.
e) Buah delima.
Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hamper mengayu,
lapisan dalam tipis, licin, buah ini mempunyai beberapa ruang dengan biji-biji
yang mempunyai salut biji (arillus)
bebas dalam ruang-ruang tadi, misalnya pada delima (Punica granatum L.).
f) Buah apel
(pomum), seperti buah batu mempunyai
kulit dalam yang tipis tetapi cukup kuat seperti kulit, kulit tengah tebal,
lunak, berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini mempunyai beberapa ruang, dan
setiap ruang mempunyai satu biji, misaln ya pada pohon apel (Pyrus malus L.), dan per (Pyrus communis L.).
Buah
Sejati Ganda
Buah sejati ganda
adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang
masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh mejadi buah sejati.
Buah sejati ganda dapat
dibedakan menjadi :
a) Buah kurung ganda.
Dalam badan yang berasal dari dasar bunga yang berbentuk periuk banyak
mengandung buah-buah kurung, misalnya pada mawar (Rosa hybrid Hort.).
b)
Buah
batu ganda. Bunga mempunyai banyak bakal buah, yang kemudian
masing-masing tumbuh menjadi buah batu, misalnya padfa jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius poir.).
c)
Buah
bumbung ganda. Berasal dari bunga dengan beberapa
bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung, misalnya pada
cempaka (Micheila champaka L.).
d) Buah buni ganda.
Seperti buah bumbung ganda, tetapi bakaL buah tumbuh menjadi buah buni,
misalnya srikaya (Annona squamosa L.).
Buah
Sejati Majemuk
Buah sejati majemuk
berasal dari bunga majemuk, jadi merupakan kumpulan banyak buah, yang masing-masing berasal dari satu
bunga.
Buah sejai majemuk
dibedakan menjadi :
a) Buah bunu majemuk.
Jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga majemuk membentuk suatu buah
buni, misalnya pada nenas (Ananas comonusMerr.).
b) Buah batu majemuk.
Yang misalnya pada pandan (Pandanustectorius Sol.) pada pandan rangkaian bunga beinanya sudah mengalami
penyerbukan / pembuahan , berubah menjadi buah batu majemuk.
c) Buah kurung majemuk.
Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri dari bunga-bunga mandul
ditepi dan bunga yang subur ditengah, dank arena tiap bunga yang subur itu
telah mengalami penyerbukan / pembuahan menjadi sebuah buah kurung, maka
seluruh bunga akan berubah menjadi suatu buah kurung majemuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar