DAUN(FOLIUM)
Daun merupakan suatu
bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah
besar daun.
Daun mempunyai fungsi, yaitu sebagai
alat untuk:
1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi),
terutama yang berupa zat gas (co2).
2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3. Penguapan air (transpirasi)
4. Pernafasan (respirasi)
Bagian-bagian daun
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut:
1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Helaian daun (lamina)
Daun yang lengkap sering
dijumpai pada beberapa macam tumbuh-tumbuhan, misalnya: pohon pisang (musa paradisiaca l), pohon pinang(arecacatechu l), bamboo (bambusa sp).
Kebanyakan
tumbuhan mempunyai daun yang kehilangan
satu ataau dua bagian dari tiga bagian daun, daun tersebut disebut daun yang
tidak lengkap.
Daun-daun yang tidak lengkap
mempunyai beberapa susunan yaitu:
a. Hanya terdiri atas tangkai dan
helaian saja. Lazimnya sering disebut dengan dengan daun bertangkai, susunan
daun yang seperti itu yang sering dijumpai pada tumbuhan misalnya: nangka (artocarpusintegra merr), manga (mangiferaindica
l) dll.
b. Daun terdiri atas upih dan helaian.
Lazimnya sering disebut dengan daun berupih atau daun berpelepah. Tergolong
pada tumbuhan rumput-rumputan, misalnya: padi (oryza sativa l), jagung (zeamays
l)dll.
c. Daun yang terdiri atas helaian saja.
Yang sering disebut dengan daun duduk (sessilis).
Misalnya: biduri (calotropisgigantea
r .br).
d. Daun yang terdiri atas tangkai saja.
Dalam hal ini tangkai biasanya menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun,
jadi merupakan suatu helaian daun demu atau palsu. Pada jenis pohon acacia misalnya: acacia auriculiformis a. Cuun.
Selain bagian-bagian tersebut daun
juga memiliki alat-alat tambahan atau pelengkap, antara lain berupa:
1. Daun penumpu (stipula), yaitu merupakan dua helai lembaran daun yang kecil yang
terdapat dekat dengan pangkal tangkai daun yang berguna untuk melindungi kuncup
yang masih muda. Da pun daun penumpu yang lebar dan besar seperti daun biasa yang
berguna sebagai alat berasimilasi seperti pada kacang kapri (pisumsativum l).
Menurut letaknya daun
penumpu dapat dibedakan dalam:
a. Daun penumpu yang bebas terdapat
dikanan dan dikiri pangkal tangkai daun, disebut daun penumpu bebas (stipulaeliberae) terdapat pada kacang
tanah (arachishypogaea l)
b. Daun penumpu yang melekat pada kanan
kiri pangkal tangkai daun (stipulaeadnatae)
pada mawar (rossasp)
c. Daun penumpu yang berlekatan menjadi
satu yang mengambil tempat dibagian ketiak daun (stipulaaxillaris atau stipulaintrapetiolaris)
d. Daun penumpu yang berlekatan menjadi
satu yang mengambil tempat berhadapan dengan tangkai daun dan biasanya agak
lebar hingga melingkari batang(stipulapetioloopposite
atau stipulaantidroma)
e. Daun penumpu yang berlekatan dan
mengambil tempat diantara tangkai daun terjadi pada tumbuhan yang pada satu
buku-buku batang mempunyai dua daun yang duduk berhadapan disebut daunpenumpu
antar tangkai (stipulainterpentiolaris),
misalnya pada pohon mengkudu (morindacitrifolia
l)
2. Selapu bumbung (ocrea atau ochrea) berupa
selaput tipis yang menyelugungi pangkai suatu luas batang , selapur bimbung
seri disebut daun penumpu yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari
batang terdapat pada polygonum sp.
3. Lidah-lidah (ligula) suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas
antara upih dan helaian daun pada rumput (gramineae), alat ini berguna untuk
mencegah mengalirnya air hujan masuk ke dalam ketiak.
Upih daun pelepah daun
(vagina)
Upih daun selain sebagai daun yang
melekat atau memeluk batang juga berfungsi sebagai :
a. Pelindung kuncup yang masih muda
seperti pada tanaman tebu (saccharumofficinarum
l).
b. Memberi kekuatan pada batang tanaman
seperti pada pisang (musaparadisiaca
l).
Tangkai daun (pentiolus)
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaian dan
bertugas untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa.Hingga
dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya dan bentuknya dapat
berbeda. Jika dilihat pada penampang melintangnya dapat dijumpai
kemungkinan-kemungkinan berikut:
§ Bulat dan berongga. Misalnya tangkai
daun papaya (caricapapaya l)
§ Pipih dan tepinya melebar (bersayap)
misalnya pada jeruk (sitrus sp)
§ Bersegi
§ Setengah lingkaran dan seringkali
sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti pada tangkai daun
pisang (musaparadisiaca l).
Helaian daun (lamina)
Karena helaian daun
merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian.
Sifat-sifat daun yang perlu mendapat
perhatian kita ialah:
Bangun (bentuk) daun (circumscription)
Untuk pemperoleh ihktisar yang ringkas mengenai bangun daun
dan mengingat macam-macam daun diadakan penggolongan daun berdasarkan letak
bagian daun yang terlebar. Berdasarkan
letak bagian daun terlebar dapat di bedakan empat golongan daun yaitu daun
dengan:
1. Bagian yang terlebar berada di
tengah-tengah helaian daun
Jika demikian keadaannya,
maka akan kita jumpai kemungkinan bangun daun seperti barikut:
a. Bulat atau bundar (orbicularis) jika perbandinga antara
panjang dan lembar sama atau 1:1. Misalnya pada teratai besar(nelumbiumnelumbo druce)
b. Bangun perisai (peltatus) yaitu daun yang mempunyai tangkai daun yang tidak
tertanam pada pangkal daun melainkan pada bagian tengah helaian daun.
c. Jorong (ovalis) jika perbandingan panjang dan lebar = 1-2 : 1 seperti pada daun nangka (artocarpusintegra merr).
d. Memanjang (oblongus) jika perbandungan panjang dan lebar = 2-3 : 1 seperti pada daun srikaya (annonasquamosa l) dan daun sirsak (annonamurikata l).
e. Bangun lanset (lanceolatus) jika perbandingan panjang dan lebar = 3-5 : 1 seperti
pada daun kamboja (plumieraacuminateait.)
2. Bagian yang terlebar terdapat di
bawah tengah-tengah helaian daun.
A. Pangkal daunnya tidak bertoreh.
a. Bangun bulat telur(ovatus) misalnya pada daun bunga sepatu
(hibiscusrosa-sinensis l.)
b. Bangun segitiga (triangularis) misalnya pada daun bunga pukul empat (mirabilisjalapa l.)
c. Bangun delta (deltoideus)misalnya pada daun bunga air mata pengantin (antigononleptopus hook. Et art).
d. Bangun belah ketupat (rhomboideus) misalnya pada daun
bengkoang (pachyrrhizuserosus urb.).
B. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk .
a. Bangun jantung (cordatus)misalnya
daun waru(hibiscustiliaceus l.)
b. Bangun ginjal atau kerinjal (reniformis)misalnya daun kaki kuda (centellaasiatica urb.).
c. Bangun anak panah (sagittatus) misalnya pada daun eceng (sagittariasagittifolia l.).
d. Bangun tombak (hastatus) misalnya pada daun wewehan (monochoriahastata solms.).
3. Bagian yang terlebar terdapat di atas
tengah-tengah helaian daun.
a. Bangun bulat telur sungsang (obovatus)misalnya sawo kecik (manilkarakauki dub.).
b. Bangun jantung sungsang (obcordatus) misalnya daun sigaduri (sidaretusa l.).
c. Bangun segitiga terbalik atau bangun
pasak (cuneatus) misalnya daun
semanggi (marsileacrenata presl.).
d. Bangunsudip
atau bangun spatel atau solet (spathulatus)
misalnya pada daun lobak (raphanussativus
l.).
Bentuk-bentuk ujung helaian daun
1) Ujung daunmenonjol kearah luar
a. Runcing (acutus) bagian ujung daun terlihat lurus mengecil dari bagian badan
daun, misalnya: sidagori (sidaacuta).
b. Meruncing (acuminatus)bagian ujung daun tampak tidak lurus mengecil dari
bagian badan daun, misalnya: daun kupu-kupu (bauhiniaacuminata)
c. Tumpul (obtusus) bagianu jung daun melengkung tumpul, misalnya: daun pacar
cina (aglaiaodorata)
d. Rata dada(truncatus) ujung daun seolah-olah ada atau seolah-olah daun itu
terpotong, misalnya : jambu monyet (anacardium
occidentale)
e. Mengekor (caudatus)ujung daun berbentuh seperti ekor, misalnya : daun lobak (raphanuscaudatus)
f.
Sungut
(aristatus)seperti caudatus tetapi
lebih sempit dan lebih runcing, misalnya:buah nona (annonamucronata)
g. Cuspidatus ujung daun tajam
seolah-olah memilikiduri, misalnya:pohon karet (ficuscuspidatus)
2) Ujung daun melekuk kearah dalam
a. Emarginatus, bagian lekukan daun
dibagian ujung daun meruncing, misalnya:dawolong hias(acaluphaemarginata)
b. Terbelah( retutus) lekukan daun dibagian ujung daun tidak meruncing benar,
misalnya: beringin (ficusbenjamina)
Pangkal daun
a. Runcing (acutus), misalnya: daun allamanda(allamandacathartica)
b. Meruncing (acuminatus)
c. Tumpul (obtussus)
d. Membulat (rotundatus)
e. Romping (truncatus)
f.
Berlekuk
(emarginatus)
Tulang daun
a. Ibu tulang (costa)
b. Tulang cabang (nervuslateralis)
c. Urat-urat daun (vena)
Bentuk-bentuk tulang
daun
a. Bertulang menyirip (penninervis), dari ujung tangkai sampai
ke ujung helaian daun membujur itu tulang daun. Dari ibu tulang daun keluar
cabang-cabang tulang daun kekiri dan kekanan menuju ketepi daun, misalnya: daun
manga (mangiferaindica)
b. Bertulang menjari (palminervis), dari ujung tangkai keluar
beberapa tulang daun yang masing-masing bercabang-cabang sampai terbentuk
urat-urat daun, misalnya: daun papaya (caricapapaya)
c. Bertulang melengkung (curninervis), ibu tulang ada di
tengah-tengah helaian daun, tulang dauntidak melengkung tetepi percabangan
semuanya melengkung, misalnya: daun harendong (melastomapolyanthum)
d. Bertulang sejajar (rectinervis),
semua tulang daun letaknya membujur dari pangkal helaian sejajar,
misalnya:rumput (graminae)
Tepi daun (margo)
a. Rata (integer),misalnya: daun kelapa (cocosnusifera)
b. Bertoreh (divisus), terbagi atas:
·
Jika
torehan daun tidak dalam dan tidak mengubah bentuk asli daun
a) Bergerigi (seratus), tadju dan torehan tepi daun tajam.
b) Bergerigi ganda (biserratus), tepi daun bergerigi dan geriginya bergerigi pula.
c) Beringgit (crenatus), tadju-tadjunya melengkung atau tumpul, torehannya tajam.
d) Bergigi (dentatus), tadju tepi daun tajam, torehannya melengkung atau
tumpul.
e) Berombak atau berbiku (repandus), tadju dan torehan tepi daun
tidak tajam.
·
Jika
torehan dalam dan mempengaruhi bentuk asli daun
a) Lobatus
(berlekuk), sinus tidak sampai pada tengah-tengah nervuslateralis
b) Visus/vidus (bercanagap atau multivida), sinus
sampai pada tengah lateralis
c) Partitus/diversifolia (berbagi), sinud lebih
dalam dari tengah-tengan nervuslateralis.
·
Berdasarkan
atas jalannya tulang daun dan dalamnya torehan tepi daun:
a) Daun berlekuk menyirip (pinnatilobus )
b) Daun bercangap menyirip (pinnatifidus)
c) Daun berbagi menyirip (pinnatipartitus)
d) Daun berlekuk menjari (palmatilobus)
e) Daun bercangap menjari (palmatifidus)
f) Daun berbagi menjari (palmatipartitus)
Daun majemuk menyirip (pinnatus)
Anak-anak daun duduk
dikanan kiri ibu tangkai daun
a. Bifoliolatus
(berdaun dua), anak daun ada dua helai
b. Paripinnatus
(daun menyirip genap), jika sampai pada ujung ibu tangkai daun, anak-anak daun
duduk berdua-dua dan berhadapan.
c. Imparipinnatus
(daun menyirip ganjil), jika pada ujung ibu tanggkai daun masih terdapat satu
anak daun, dan di bawahnya anak-anak daun duduk berdua-dua dan berhadapan.
d. Abruptepinnatus/interuptepinnatus (daun menyirip
terputus), dua anak daun yang lebar duduk berganti-ganti dengan dua anak daun
yang kecil.
e. Distichapinnatus (daunmenyirip berseling), seperti daun menyirip genap, akan tetapi duduk
anak-anak daun tidak tepat berhadapan.
f.
Bipinnatus (daun majemuk menyirip rangkap dua),
jika anak-anak daun dari daun menyirip terdiri dari daun menyirip lagi.
g. Tripinnatus
(daun majemuk menyirip rangkap tiga), anak-anak daun dari daun menyirip ganda
terdiri dari anak-anak daun yang menyirip lagi.
Daun majemuk menjari
atau bentuk tangan (palmatus)
1. Trifoliolatus
(berdaun tiga), banyaknya anak daun ada tiga helai.
2. Quinquepolilatus (berdaun lima), jumlah anak daun ada lima helai.
3. Septemfoliolatus (berdaun tujuh), jumlah anak daun ada tujuh helai.
4. Novemfoliolatus
(berdaun sembilan), jumlah anak daun ada sembilan helai.
5. Folyfoliolatus
(berdaun banyak/berdaun lebih dari sembilan), jumlah anak daun lebih dari sembilan
helai,
6. Biternatus
(berdaun tiga rangkap dua), daun majemuk terdiri tga anak daun yang
masing-masing terdiri dua anak daun lagi.
Digitatopinnatus atau palmitopinnatus (daun majemuk
campuran)daun berbentuk tangan, sedang anak daunnya berbentuk menyirip.
Duduk daun (phyllotaxsis atau dispositofoliorum)
A. Hanya satu helai daun menduduki
tempat sama tinggi pada cabang itu
1. Foliosparsa
atau striata (terbesar), duduk daun
dalam bentuk spiral dan letaknya sama jauh satu sama lain.
2. Foliodisticha
(berseling bergantian) dalam posisi menyirip.
3. Folio roseta (roset), duduk daun
dalam spiral, hanya letaknya sangat rapat antara yang satu dengan yang lainnya,
ada dua macam yaitu:
a) Reset akar, bila duduknya dekat
dengan permukaan tanah.
b) Roset batang, bila kedudukannya jauh
dengan permukaan tanah atau tinggi.
B. Lebih dari satu helai daun menduduki
tempat yang sama tinggi pada cabang itu, macamnya:
1. Foliaoppositaataudecusata (daun berhadapan, ada dua daun)
2. Folioverticillata (berkarang atau melingkar, lebih dari dua daun)
C. Phylotaxis
sebagai penunjuk spesies
1. Duduk daunnya berkarang (verticillata)
2. Duduk daun tersebar, spiral (striata)
3. Tangkai daun duduk (sessilis)
4. Pangkal helaian daun melekuk
batangnya (sonchusamplexicauli)
D. Berdaun dua macam (pulchellum, heterophyllum)
E. Berdaun tangkai panjang/tinggi (exsaltatus)
F. Warna daun mirip warna logam tertentu
1. Warna tembaga, hijau-biru (cupri)
2. Warna perak (argentum)
G. Keadaan permukaan daun
1. Licin (laevis, lepis)
2. Kasap, kasar (scaber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar