Kamis, 27 Maret 2014

daun (folium)


 



DAUN(FOLIUM) 
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.
 Daun mempunyai fungsi, yaitu sebagai alat untuk:
1.      Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas (co2).
2.      Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3.      Penguapan air (transpirasi)
4.      Pernafasan (respirasi)
Bagian-bagian daun 

Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut:
1.      Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2.      Tangkai daun (petiolus)
3.      Helaian daun (lamina)
Daun yang lengkap sering dijumpai pada beberapa macam tumbuh-tumbuhan, misalnya: pohon pisang (musa paradisiaca l), pohon pinang(arecacatechu l), bamboo (bambusa sp).
Kebanyakan tumbuhan mempunyai  daun yang kehilangan satu ataau dua bagian dari tiga bagian daun, daun tersebut disebut daun yang tidak lengkap.
Daun-daun yang tidak lengkap mempunyai beberapa susunan yaitu:
a.      Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja. Lazimnya sering disebut dengan dengan daun bertangkai, susunan daun yang seperti itu yang sering dijumpai pada tumbuhan misalnya: nangka (artocarpusintegra merr), manga (mangiferaindica l) dll.
b.      Daun terdiri atas upih dan helaian. Lazimnya sering disebut dengan daun berupih atau daun berpelepah. Tergolong pada tumbuhan rumput-rumputan, misalnya: padi (oryza sativa l), jagung (zeamays l)dll.
c.       Daun yang terdiri atas helaian saja. Yang sering disebut dengan daun duduk (sessilis). Misalnya: biduri (calotropisgigantea r .br).
d.      Daun yang terdiri atas tangkai saja. Dalam hal ini tangkai biasanya menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun, jadi merupakan suatu helaian daun demu atau palsu. Pada jenis pohon acacia misalnya: acacia auriculiformis a. Cuun.

Selain bagian-bagian tersebut daun juga memiliki alat-alat tambahan atau pelengkap, antara lain berupa:
1.      Daun penumpu (stipula), yaitu merupakan dua helai lembaran daun yang kecil yang terdapat dekat dengan pangkal tangkai daun yang berguna untuk melindungi kuncup yang masih muda. Da pun daun penumpu yang lebar dan besar seperti daun biasa yang berguna sebagai alat berasimilasi seperti pada kacang kapri (pisumsativum l).
Menurut letaknya daun penumpu dapat dibedakan dalam:
a.      Daun penumpu yang bebas terdapat dikanan dan dikiri pangkal tangkai daun, disebut daun penumpu bebas (stipulaeliberae) terdapat pada kacang tanah (arachishypogaea l)
b.      Daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipulaeadnatae) pada mawar (rossasp)
c.       Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu yang mengambil tempat dibagian ketiak daun (stipulaaxillaris atau stipulaintrapetiolaris)
d.      Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu yang mengambil tempat berhadapan dengan tangkai daun dan biasanya agak lebar hingga melingkari batang(stipulapetioloopposite atau stipulaantidroma)
e.      Daun penumpu yang berlekatan dan mengambil tempat diantara tangkai daun terjadi pada tumbuhan yang pada satu buku-buku batang mempunyai dua daun yang duduk berhadapan disebut daunpenumpu antar tangkai (stipulainterpentiolaris), misalnya pada pohon mengkudu (morindacitrifolia l)
2.      Selapu bumbung (ocrea atau ochrea) berupa selaput tipis yang menyelugungi pangkai suatu luas batang , selapur bimbung seri disebut daun penumpu yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari batang  terdapat pada polygonum sp.
3.      Lidah-lidah (ligula) suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih dan helaian daun pada rumput (gramineae), alat ini berguna untuk mencegah mengalirnya air hujan masuk ke dalam ketiak.
Upih daun pelepah daun (vagina)
Upih daun selain sebagai daun yang melekat atau memeluk batang juga berfungsi sebagai :
a.      Pelindung kuncup yang masih muda seperti pada tanaman tebu (saccharumofficinarum l).
b.      Memberi kekuatan pada batang tanaman seperti pada pisang (musaparadisiaca l).
Tangkai daun  (pentiolus)
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaian dan bertugas untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa.Hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya dan bentuknya dapat berbeda. Jika dilihat pada penampang melintangnya dapat dijumpai kemungkinan-kemungkinan berikut:
§  Bulat dan berongga. Misalnya tangkai daun papaya (caricapapaya l)
§  Pipih dan tepinya melebar (bersayap) misalnya pada jeruk (sitrus sp)
§  Bersegi
§  Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti pada tangkai daun pisang (musaparadisiaca l).
Helaian daun (lamina)
Karena helaian daun merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian.
Sifat-sifat daun yang perlu mendapat perhatian kita ialah:
Bangun (bentuk) daun (circumscription)
Untuk pemperoleh ihktisar yang ringkas mengenai bangun daun dan mengingat macam-macam daun diadakan penggolongan daun berdasarkan letak bagian daun yang  terlebar. Berdasarkan letak bagian daun terlebar dapat di bedakan empat golongan daun yaitu daun dengan:
1.      Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun
Jika demikian keadaannya, maka akan kita jumpai kemungkinan bangun daun seperti barikut:
a.      Bulat atau bundar (orbicularis) jika perbandinga antara panjang dan lembar sama atau 1:1. Misalnya pada teratai besar(nelumbiumnelumbo druce)
b.      Bangun perisai (peltatus) yaitu daun yang mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun melainkan pada bagian tengah helaian daun.
c.       Jorong (ovalis) jika perbandingan panjang dan lebar = 1-2 : 1 seperti pada daun nangka (artocarpusintegra merr).
d.      Memanjang (oblongus) jika perbandungan panjang dan lebar = 2-3 : 1 seperti pada daun srikaya (annonasquamosa l) dan daun sirsak (annonamurikata l).
e.      Bangun lanset (lanceolatus) jika perbandingan panjang dan lebar = 3-5 : 1 seperti pada daun kamboja (plumieraacuminateait.)

2.      Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun.
A.      Pangkal daunnya tidak bertoreh.
a.      Bangun bulat telur(ovatus) misalnya pada daun bunga sepatu (hibiscusrosa-sinensis l.)
b.      Bangun segitiga (triangularis) misalnya pada daun bunga pukul empat (mirabilisjalapa l.)
c.       Bangun delta (deltoideus)misalnya pada daun bunga air mata pengantin (antigononleptopus hook. Et art).
d.      Bangun belah ketupat (rhomboideus) misalnya pada daun bengkoang (pachyrrhizuserosus urb.).

B.      Pangkal daun bertoreh atau berlekuk .
a.      Bangun  jantung (cordatus)misalnya daun waru(hibiscustiliaceus l.)
b.      Bangun ginjal atau kerinjal (reniformis)misalnya daun kaki kuda (centellaasiatica urb.).
c.       Bangun anak panah (sagittatus) misalnya pada daun eceng (sagittariasagittifolia l.).
d.      Bangun tombak (hastatus) misalnya pada daun wewehan (monochoriahastata solms.).

3.      Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun.
a.      Bangun bulat telur sungsang (obovatus)misalnya sawo kecik (manilkarakauki dub.).
b.      Bangun jantung sungsang (obcordatus) misalnya daun sigaduri (sidaretusa l.).
c.       Bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus) misalnya daun semanggi (marsileacrenata presl.).
d.      Bangunsudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus) misalnya pada daun lobak (raphanussativus l.).

Bentuk-bentuk ujung helaian daun
1)      Ujung daunmenonjol kearah luar
a.      Runcing (acutus) bagian ujung daun terlihat lurus mengecil dari bagian badan daun, misalnya: sidagori (sidaacuta).
b.      Meruncing (acuminatus)bagian ujung daun tampak tidak lurus mengecil dari bagian badan daun, misalnya: daun kupu-kupu (bauhiniaacuminata)
c.       Tumpul (obtusus) bagianu jung daun melengkung tumpul, misalnya: daun pacar cina (aglaiaodorata)
d.      Rata dada(truncatus) ujung daun seolah-olah ada atau seolah-olah daun itu terpotong, misalnya : jambu monyet (anacardium occidentale)
e.      Mengekor (caudatus)ujung daun berbentuh seperti ekor, misalnya : daun lobak (raphanuscaudatus)
f.        Sungut (aristatus)seperti caudatus tetapi lebih sempit dan lebih runcing, misalnya:buah nona (annonamucronata)
g.      Cuspidatus ujung daun tajam seolah-olah memilikiduri, misalnya:pohon karet (ficuscuspidatus)

2)      Ujung daun melekuk kearah dalam
a.      Emarginatus, bagian lekukan daun dibagian ujung daun meruncing, misalnya:dawolong hias(acaluphaemarginata)
b.      Terbelah( retutus) lekukan daun dibagian ujung daun tidak meruncing benar, misalnya: beringin (ficusbenjamina)
Pangkal daun
a.      Runcing (acutus), misalnya: daun allamanda(allamandacathartica)
b.      Meruncing (acuminatus)
c.       Tumpul (obtussus)
d.      Membulat (rotundatus)
e.      Romping (truncatus)
f.        Berlekuk (emarginatus)

Tulang daun
a.      Ibu tulang (costa)
b.      Tulang cabang (nervuslateralis)
c.       Urat-urat daun (vena)
Bentuk-bentuk tulang daun
a.      Bertulang menyirip (penninervis), dari ujung tangkai sampai ke ujung helaian daun membujur itu tulang daun. Dari ibu tulang daun keluar cabang-cabang tulang daun kekiri dan kekanan menuju ketepi daun, misalnya: daun manga (mangiferaindica)
b.      Bertulang menjari (palminervis), dari ujung tangkai keluar beberapa tulang daun yang masing-masing bercabang-cabang sampai terbentuk urat-urat daun, misalnya: daun papaya (caricapapaya)
c.       Bertulang melengkung (curninervis), ibu tulang ada di tengah-tengah helaian daun, tulang dauntidak melengkung tetepi percabangan semuanya melengkung, misalnya: daun harendong (melastomapolyanthum)
d.      Bertulang sejajar (rectinervis), semua tulang daun letaknya membujur dari pangkal helaian sejajar, misalnya:rumput (graminae)
Tepi daun (margo)
a.      Rata (integer),misalnya: daun kelapa (cocosnusifera)
b.      Bertoreh (divisus), terbagi atas:
·         Jika torehan daun tidak dalam dan tidak mengubah bentuk asli daun
a)      Bergerigi (seratus), tadju dan torehan tepi daun tajam.
b)      Bergerigi ganda (biserratus), tepi daun bergerigi dan geriginya bergerigi pula.
c)      Beringgit (crenatus), tadju-tadjunya melengkung atau tumpul, torehannya tajam.
d)      Bergigi (dentatus), tadju tepi daun tajam, torehannya melengkung atau tumpul.
e)      Berombak atau berbiku (repandus), tadju dan torehan tepi daun tidak tajam.

·         Jika torehan dalam dan mempengaruhi bentuk asli daun
a)      Lobatus (berlekuk), sinus tidak sampai pada tengah-tengah nervuslateralis
b)      Visus/vidus (bercanagap atau multivida), sinus sampai pada tengah lateralis
c)      Partitus/diversifolia (berbagi), sinud lebih dalam dari tengah-tengan nervuslateralis.


·         Berdasarkan atas jalannya tulang daun dan dalamnya torehan tepi daun:
a)      Daun berlekuk menyirip (pinnatilobus )
b)      Daun bercangap menyirip (pinnatifidus)
c)      Daun berbagi menyirip (pinnatipartitus)
d)      Daun berlekuk menjari (palmatilobus)
e)      Daun bercangap menjari (palmatifidus)
f)       Daun berbagi menjari (palmatipartitus)

Daun majemuk menyirip (pinnatus)
Anak-anak daun duduk dikanan kiri ibu tangkai daun
a.      Bifoliolatus (berdaun dua), anak daun ada dua helai
b.      Paripinnatus (daun menyirip genap), jika sampai pada ujung ibu tangkai daun, anak-anak daun duduk berdua-dua dan berhadapan.
c.       Imparipinnatus (daun menyirip ganjil), jika pada ujung ibu tanggkai daun masih terdapat satu anak daun, dan di bawahnya anak-anak daun duduk berdua-dua dan berhadapan.
d.      Abruptepinnatus/interuptepinnatus (daun menyirip terputus), dua anak daun yang lebar duduk berganti-ganti dengan dua anak daun yang kecil.
e.      Distichapinnatus (daunmenyirip berseling), seperti daun menyirip genap, akan tetapi duduk anak-anak daun tidak tepat berhadapan.
f.        Bipinnatus (daun majemuk menyirip rangkap dua), jika anak-anak daun dari daun menyirip terdiri dari daun menyirip lagi.
g.      Tripinnatus (daun majemuk menyirip rangkap tiga), anak-anak daun dari daun menyirip ganda terdiri dari anak-anak daun yang menyirip lagi.

Daun majemuk menjari atau bentuk tangan (palmatus)
1.      Trifoliolatus (berdaun tiga), banyaknya anak daun ada tiga helai.
2.      Quinquepolilatus (berdaun lima), jumlah anak daun ada lima helai.
3.      Septemfoliolatus (berdaun tujuh), jumlah anak daun ada tujuh helai.
4.      Novemfoliolatus (berdaun sembilan), jumlah anak daun ada sembilan helai.
5.      Folyfoliolatus (berdaun banyak/berdaun lebih dari sembilan), jumlah anak daun lebih dari sembilan helai,
6.      Biternatus (berdaun tiga rangkap dua), daun majemuk terdiri tga anak daun yang masing-masing terdiri dua anak daun lagi.
Digitatopinnatus atau palmitopinnatus (daun majemuk campuran)daun berbentuk tangan, sedang anak daunnya berbentuk menyirip.
Duduk daun (phyllotaxsis atau dispositofoliorum)
A.      Hanya satu helai daun menduduki tempat sama tinggi pada cabang itu
1.      Foliosparsa atau striata (terbesar), duduk daun dalam bentuk spiral dan letaknya sama jauh satu sama lain.
2.      Foliodisticha (berseling bergantian) dalam posisi menyirip.
3.      Folio roseta (roset), duduk daun dalam spiral, hanya letaknya sangat rapat antara yang satu dengan yang lainnya, ada dua macam yaitu:
a)      Reset akar, bila duduknya dekat dengan permukaan tanah.
b)      Roset batang, bila kedudukannya jauh dengan permukaan tanah atau tinggi.

B.      Lebih dari satu helai daun menduduki tempat yang sama tinggi pada cabang itu, macamnya:
1.      Foliaoppositaataudecusata (daun berhadapan, ada dua daun)
2.      Folioverticillata (berkarang atau melingkar, lebih dari dua daun)
C.      Phylotaxis sebagai penunjuk spesies
1.      Duduk daunnya berkarang (verticillata)
2.      Duduk daun tersebar, spiral (striata)
3.      Tangkai daun duduk (sessilis)
4.      Pangkal helaian daun melekuk batangnya (sonchusamplexicauli)
D.     Berdaun dua macam (pulchellum, heterophyllum)
E.      Berdaun tangkai panjang/tinggi (exsaltatus)
F.       Warna daun mirip warna logam tertentu
1.      Warna tembaga, hijau-biru (cupri)
2.      Warna perak (argentum)
G.     Keadaan permukaan daun
1.      Licin (laevis, lepis)
2.      Kasap, kasar (scaber)

Selasa, 25 Maret 2014

daun (folium)




DAUN(FOLIUM)
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.


Daun mempunyai fungsi, yaitu sebagai alat untuk:
1.      Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas (co2).
2.      Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3.      Penguapan air (transpirasi)
4.      Pernafasan (respirasi)
Bagian-bagian daun
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut:
1.      Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2.      Tangkai daun (petiolus)
3.      Helaian daun (lamina)
Daun yang lengkap sering dijumpai pada beberapa macam tumbuh-tumbuhan, misalnya: pohon pisang (musa paradisiaca l), pohon pinang(arecacatechu l), bamboo (bambusa sp).
Kebanyakan tumbuhan mempunyai  daun yang kehilangan satu ataau dua bagian dari tiga bagian daun, daun tersebut disebut daun yang tidak lengkap.
Daun-daun yang tidak lengkap mempunyai beberapa susunan yaitu:
a.      Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja. Lazimnya sering disebut dengan dengan daun bertangkai, susunan daun yang seperti itu yang sering dijumpai pada tumbuhan misalnya: nangka (artocarpusintegra merr), manga (mangiferaindica l) dll.
b.      Daun terdiri atas upih dan helaian. Lazimnya sering disebut dengan daun berupih atau daun berpelepah. Tergolong pada tumbuhan rumput-rumputan, misalnya: padi (oryza sativa l), jagung (zeamays l)dll.
c.       Daun yang terdiri atas helaian saja. Yang sering disebut dengan daun duduk (sessilis). Misalnya: biduri (calotropisgigantea r .br).
d.      Daun yang terdiri atas tangkai saja. Dalam hal ini tangkai biasanya menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun, jadi merupakan suatu helaian daun demu atau palsu. Pada jenis pohon acacia misalnya: acacia auriculiformis a. Cuun.

Selain bagian-bagian tersebut daun juga memiliki alat-alat tambahan atau pelengkap, antara lain berupa:
1.      Daun penumpu (stipula), yaitu merupakan dua helai lembaran daun yang kecil yang terdapat dekat dengan pangkal tangkai daun yang berguna untuk melindungi kuncup yang masih muda. Da pun daun penumpu yang lebar dan besar seperti daun biasa yang berguna sebagai alat berasimilasi seperti pada kacang kapri (pisumsativum l).
Menurut letaknya daun penumpu dapat dibedakan dalam:
a.      Daun penumpu yang bebas terdapat dikanan dan dikiri pangkal tangkai daun, disebut daun penumpu bebas (stipulaeliberae) terdapat pada kacang tanah (arachishypogaea l)
b.      Daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipulaeadnatae) pada mawar (rossasp)
c.       Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu yang mengambil tempat dibagian ketiak daun (stipulaaxillaris atau stipulaintrapetiolaris)
d.      Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu yang mengambil tempat berhadapan dengan tangkai daun dan biasanya agak lebar hingga melingkari batang(stipulapetioloopposite atau stipulaantidroma)
e.      Daun penumpu yang berlekatan dan mengambil tempat diantara tangkai daun terjadi pada tumbuhan yang pada satu buku-buku batang mempunyai dua daun yang duduk berhadapan disebut daunpenumpu antar tangkai (stipulainterpentiolaris), misalnya pada pohon mengkudu (morindacitrifolia l)
2.      Selapu bumbung (ocrea atau ochrea) berupa selaput tipis yang menyelugungi pangkai suatu luas batang , selapur bimbung seri disebut daun penumpu yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari batang  terdapat pada polygonum sp.
3.      Lidah-lidah (ligula) suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih dan helaian daun pada rumput (gramineae), alat ini berguna untuk mencegah mengalirnya air hujan masuk ke dalam ketiak.
Upih daun pelepah daun (vagina)
Upih daun selain sebagai daun yang melekat atau memeluk batang juga berfungsi sebagai :
a.      Pelindung kuncup yang masih muda seperti pada tanaman tebu (saccharumofficinarum l).
b.      Memberi kekuatan pada batang tanaman seperti pada pisang (musaparadisiaca l).
Tangkai daun  (pentiolus)
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaian dan bertugas untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa.Hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya dan bentuknya dapat berbeda. Jika dilihat pada penampang melintangnya dapat dijumpai kemungkinan-kemungkinan berikut:
§  Bulat dan berongga. Misalnya tangkai daun papaya (caricapapaya l)
§  Pipih dan tepinya melebar (bersayap) misalnya pada jeruk (sitrus sp)
§  Bersegi
§  Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti pada tangkai daun pisang (musaparadisiaca l).
Helaian daun (lamina)
Karena helaian daun merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian.
Sifat-sifat daun yang perlu mendapat perhatian kita ialah:
Bangun (bentuk) daun (circumscription)
Untuk pemperoleh ihktisar yang ringkas mengenai bangun daun dan mengingat macam-macam daun diadakan penggolongan daun berdasarkan letak bagian daun yang  terlebar. Berdasarkan letak bagian daun terlebar dapat di bedakan empat golongan daun yaitu daun dengan:
1.      Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun
Jika demikian keadaannya, maka akan kita jumpai kemungkinan bangun daun seperti barikut:
a.      Bulat atau bundar (orbicularis) jika perbandinga antara panjang dan lembar sama atau 1:1. Misalnya pada teratai besar(nelumbiumnelumbo druce)
b.      Bangun perisai (peltatus) yaitu daun yang mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun melainkan pada bagian tengah helaian daun.
c.       Jorong (ovalis) jika perbandingan panjang dan lebar = 1-2 : 1 seperti pada daun nangka (artocarpusintegra merr).
d.      Memanjang (oblongus) jika perbandungan panjang dan lebar = 2-3 : 1 seperti pada daun srikaya (annonasquamosa l) dan daun sirsak (annonamurikata l).
e.      Bangun lanset (lanceolatus) jika perbandingan panjang dan lebar = 3-5 : 1 seperti pada daun kamboja (plumieraacuminateait.)

2.      Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun.
A.      Pangkal daunnya tidak bertoreh.
a.      Bangun bulat telur(ovatus) misalnya pada daun bunga sepatu (hibiscusrosa-sinensis l.)
b.      Bangun segitiga (triangularis) misalnya pada daun bunga pukul empat (mirabilisjalapa l.)
c.       Bangun delta (deltoideus)misalnya pada daun bunga air mata pengantin (antigononleptopus hook. Et art).
d.      Bangun belah ketupat (rhomboideus) misalnya pada daun bengkoang (pachyrrhizuserosus urb.).

B.      Pangkal daun bertoreh atau berlekuk .
a.      Bangun  jantung (cordatus)misalnya daun waru(hibiscustiliaceus l.)
b.      Bangun ginjal atau kerinjal (reniformis)misalnya daun kaki kuda (centellaasiatica urb.).
c.       Bangun anak panah (sagittatus) misalnya pada daun eceng (sagittariasagittifolia l.).
d.      Bangun tombak (hastatus) misalnya pada daun wewehan (monochoriahastata solms.).

3.      Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun.
a.      Bangun bulat telur sungsang (obovatus)misalnya sawo kecik (manilkarakauki dub.).
b.      Bangun jantung sungsang (obcordatus) misalnya daun sigaduri (sidaretusa l.).
c.       Bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus) misalnya daun semanggi (marsileacrenata presl.).
d.      Bangunsudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus) misalnya pada daun lobak (raphanussativus l.).

Bentuk-bentuk ujung helaian daun
1)      Ujung daunmenonjol kearah luar
a.      Runcing (acutus) bagian ujung daun terlihat lurus mengecil dari bagian badan daun, misalnya: sidagori (sidaacuta).
b.      Meruncing (acuminatus)bagian ujung daun tampak tidak lurus mengecil dari bagian badan daun, misalnya: daun kupu-kupu (bauhiniaacuminata)
c.       Tumpul (obtusus) bagianu jung daun melengkung tumpul, misalnya: daun pacar cina (aglaiaodorata)
d.      Rata dada(truncatus) ujung daun seolah-olah ada atau seolah-olah daun itu terpotong, misalnya : jambu monyet (anacardium occidentale)
e.      Mengekor (caudatus)ujung daun berbentuh seperti ekor, misalnya : daun lobak (raphanuscaudatus)
f.        Sungut (aristatus)seperti caudatus tetapi lebih sempit dan lebih runcing, misalnya:buah nona (annonamucronata)
g.      Cuspidatus ujung daun tajam seolah-olah memilikiduri, misalnya:pohon karet (ficuscuspidatus)

2)      Ujung daun melekuk kearah dalam
a.      Emarginatus, bagian lekukan daun dibagian ujung daun meruncing, misalnya:dawolong hias(acaluphaemarginata)
b.      Terbelah( retutus) lekukan daun dibagian ujung daun tidak meruncing benar, misalnya: beringin (ficusbenjamina)
Pangkal daun
a.      Runcing (acutus), misalnya: daun allamanda(allamandacathartica)
b.      Meruncing (acuminatus)
c.       Tumpul (obtussus)
d.      Membulat (rotundatus)
e.      Romping (truncatus)
f.        Berlekuk (emarginatus)

Tulang daun
a.      Ibu tulang (costa)
b.      Tulang cabang (nervuslateralis)
c.       Urat-urat daun (vena)
Bentuk-bentuk tulang daun
a.      Bertulang menyirip (penninervis), dari ujung tangkai sampai ke ujung helaian daun membujur itu tulang daun. Dari ibu tulang daun keluar cabang-cabang tulang daun kekiri dan kekanan menuju ketepi daun, misalnya: daun manga (mangiferaindica)
b.      Bertulang menjari (palminervis), dari ujung tangkai keluar beberapa tulang daun yang masing-masing bercabang-cabang sampai terbentuk urat-urat daun, misalnya: daun papaya (caricapapaya)
c.       Bertulang melengkung (curninervis), ibu tulang ada di tengah-tengah helaian daun, tulang dauntidak melengkung tetepi percabangan semuanya melengkung, misalnya: daun harendong (melastomapolyanthum)
d.      Bertulang sejajar (rectinervis), semua tulang daun letaknya membujur dari pangkal helaian sejajar, misalnya:rumput (graminae)
Tepi daun (margo)
a.      Rata (integer),misalnya: daun kelapa (cocosnusifera)
b.      Bertoreh (divisus), terbagi atas:
·         Jika torehan daun tidak dalam dan tidak mengubah bentuk asli daun
a)      Bergerigi (seratus), tadju dan torehan tepi daun tajam.
b)      Bergerigi ganda (biserratus), tepi daun bergerigi dan geriginya bergerigi pula.
c)      Beringgit (crenatus), tadju-tadjunya melengkung atau tumpul, torehannya tajam.
d)      Bergigi (dentatus), tadju tepi daun tajam, torehannya melengkung atau tumpul.
e)      Berombak atau berbiku (repandus), tadju dan torehan tepi daun tidak tajam.

·         Jika torehan dalam dan mempengaruhi bentuk asli daun
a)      Lobatus (berlekuk), sinus tidak sampai pada tengah-tengah nervuslateralis
b)      Visus/vidus (bercanagap atau multivida), sinus sampai pada tengah lateralis
c)      Partitus/diversifolia (berbagi), sinud lebih dalam dari tengah-tengan nervuslateralis.


·         Berdasarkan atas jalannya tulang daun dan dalamnya torehan tepi daun:
a)      Daun berlekuk menyirip (pinnatilobus )
b)      Daun bercangap menyirip (pinnatifidus)
c)      Daun berbagi menyirip (pinnatipartitus)
d)      Daun berlekuk menjari (palmatilobus)
e)      Daun bercangap menjari (palmatifidus)
f)       Daun berbagi menjari (palmatipartitus)

Daun majemuk menyirip (pinnatus)
Anak-anak daun duduk dikanan kiri ibu tangkai daun
a.      Bifoliolatus (berdaun dua), anak daun ada dua helai
b.      Paripinnatus (daun menyirip genap), jika sampai pada ujung ibu tangkai daun, anak-anak daun duduk berdua-dua dan berhadapan.
c.       Imparipinnatus (daun menyirip ganjil), jika pada ujung ibu tanggkai daun masih terdapat satu anak daun, dan di bawahnya anak-anak daun duduk berdua-dua dan berhadapan.
d.      Abruptepinnatus/interuptepinnatus (daun menyirip terputus), dua anak daun yang lebar duduk berganti-ganti dengan dua anak daun yang kecil.
e.      Distichapinnatus (daunmenyirip berseling), seperti daun menyirip genap, akan tetapi duduk anak-anak daun tidak tepat berhadapan.
f.        Bipinnatus (daun majemuk menyirip rangkap dua), jika anak-anak daun dari daun menyirip terdiri dari daun menyirip lagi.
g.      Tripinnatus (daun majemuk menyirip rangkap tiga), anak-anak daun dari daun menyirip ganda terdiri dari anak-anak daun yang menyirip lagi.

Daun majemuk menjari atau bentuk tangan (palmatus)
1.      Trifoliolatus (berdaun tiga), banyaknya anak daun ada tiga helai.
2.      Quinquepolilatus (berdaun lima), jumlah anak daun ada lima helai.
3.      Septemfoliolatus (berdaun tujuh), jumlah anak daun ada tujuh helai.
4.      Novemfoliolatus (berdaun sembilan), jumlah anak daun ada sembilan helai.
5.      Folyfoliolatus (berdaun banyak/berdaun lebih dari sembilan), jumlah anak daun lebih dari sembilan helai,
6.      Biternatus (berdaun tiga rangkap dua), daun majemuk terdiri tga anak daun yang masing-masing terdiri dua anak daun lagi.
Digitatopinnatus atau palmitopinnatus (daun majemuk campuran)daun berbentuk tangan, sedang anak daunnya berbentuk menyirip.
Duduk daun (phyllotaxsis atau dispositofoliorum)
A.      Hanya satu helai daun menduduki tempat sama tinggi pada cabang itu
1.      Foliosparsa atau striata (terbesar), duduk daun dalam bentuk spiral dan letaknya sama jauh satu sama lain.
2.      Foliodisticha (berseling bergantian) dalam posisi menyirip.
3.      Folio roseta (roset), duduk daun dalam spiral, hanya letaknya sangat rapat antara yang satu dengan yang lainnya, ada dua macam yaitu:
a)      Reset akar, bila duduknya dekat dengan permukaan tanah.
b)      Roset batang, bila kedudukannya jauh dengan permukaan tanah atau tinggi.

B.      Lebih dari satu helai daun menduduki tempat yang sama tinggi pada cabang itu, macamnya:
1.      Foliaoppositaataudecusata (daun berhadapan, ada dua daun)
2.      Folioverticillata (berkarang atau melingkar, lebih dari dua daun)
C.      Phylotaxis sebagai penunjuk spesies
1.      Duduk daunnya berkarang (verticillata)
2.      Duduk daun tersebar, spiral (striata)
3.      Tangkai daun duduk (sessilis)
4.      Pangkal helaian daun melekuk batangnya (sonchusamplexicauli)
D.     Berdaun dua macam (pulchellum, heterophyllum)
E.      Berdaun tangkai panjang/tinggi (exsaltatus)
F.       Warna daun mirip warna logam tertentu
1.      Warna tembaga, hijau-biru (cupri)
2.      Warna perak (argentum)
G.     Keadaan permukaan daun
1.      Licin (laevis, lepis)
2.      Kasap, kasar (scaber)