Minggu, 11 Mei 2014

Alat perkembangbiakan (organum reproduktivum)



Alat perkembangbiakan (organum reproduktivum)
Alat perkembangbiakan adalah bagian tubuh tumbuhan yang kemudian dafat tumbuh menjadi individu baru.
Alat perkembangbiakan dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
1.   Alat perkembangbiakan vegetative atau a-seksual, yaitu bagian tubuh tumbuhan yang dapat menjadi individu baru, dengan tidak  melalui proses perkawinan (peleburan kelamin jantang dan betina).
Alat perkembangan vegetative di bagi menjadi 2 golongan yaitu :
a.       Alat perkembangan vegetative alami yaitu terjadi menurut pembawaan tumbuhan itu sendiri.
Misalnya : umbi batang, pada kentang (solanum tuberoum), umbi lapis pada pada berbagai jenis tumbuhan suku (liliaceae), limpang pada tumbuhan tasbih (kanna edulis), geragih pada tumbuhan arbe (fragraria vesca), anakan pada pisang (musa paradisiacal).
b.      Alat perkembangbiakan vegetative buatan yaitu yang hanya terjadi karena buatan tangan manusia. Misalnya
ü  stek atau turus, yaitu suatu bagian alat hara yang dipotong dan kemudian tumbuh menjadi tumbuhan baru. Setek dapat dibedakan menjadi :
·         Setek batang, contohnya ubi kayu (manihot utilissima).
·         Setek akar, contohnya sukun (artocarpus komunis).
·         Setek daun, contohnya cocor bebek (Kalanchoe pinnata).
ü  Cangkokan seperti setek batang, tetapi semula dibuat luka melingkar dengan mengelupas kulit batang, kemudian ditutup dengan tanah, dan dibasahi, hinggaa keluar akar dari bagian tersebut.
Pada umum nya perkembangbiakan vegetative di lakukan dengan tujuan-tujuan khusus mialnya :
a)      Karena tumbuhan tersebut hanya mungkin dikembangkan dengan jalan vegetative saja.
b)      Supaya tumbuhan baru lekas berbuah.
c)      Tidak perlu menunggu terlalu lama untuk memperbanyak tumbuhan baru.
d)     Untuk mendapatkan tumbuhan baru yang mempunyai sifat-sifat yang sama seperti induknya.


2.   Alat perkembangbiakan generative atau seksual, yaitu alat perkembangbiakan yang terjadi melalui proses perkawinan.

BUNGA (PLOS)

 

Bunga adalah penjelamaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang berbentuk, warna, dan susunannya diesuaikan dengan kepentingannya.
Bunga dibedakan menjadi beberapa bagian sesuai dengan letak dan susunannya :
a.       Bunga yang bagian-bagiannya tersusun menurut garis spiral (acyclis), misalnya bunga cempaka (michelia champaka).
b.      Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam lingkaran-lingkaran (cyclis), misalnya bunga terong (solanum melongena).

c.       Bunga yang sebagian bagian-bagiannya duduk dalam lingkaran dan sebagian lain terpencar atau menurut garis spiral (hemicyclis), misalnya bunga sirsak (annona muricata).
Bunga memiliki sifat-sifat yang menarik yaitu :
1.      Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya,
2.      Warnanya,
3.      Baunya,
4.      Ada dan tidaknya madu dan zat lain.
Jumlah bunga dan tatak letaknya suatu tumbuhan
Pada suatu tumbuhan ada kalanya hanya terdapat satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora), adapun tumbuhan yang berbunga banyak atau tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora).
Menurut tempatnya mekarnya bunga pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi :
1)      Bunga pada ujung batang (flos terminalis) misalnya, pada bunga lili (Lilium Candidum L.).
2)      Bunga diketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris) misalnya, bunga kembang sepatu (hibiscus rosa-sinensis).
 
Suatu tumbuhan dapat kita lihat bahwa bunganya yang besar jumlahnya dapat:
·         Terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi) contohnya pada bunga kembang sepatu (hibiscus rosa-sinensis).
·         Berkupul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beraneka ragam.suatu rangkaian bunga dinamakan pula bunga majemuk (antotaxis atau inflorescentia) misalnya pada bunga kembang merak (caesalpinia pulcherrima).
Bunga majemuk (antotaxis atau inflorescentia)
Pada bunga majemuk lazimnya dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
A.    Bagian-bagian yang berbentuk seperti batang atau cabang, yaitu :
a.       Ibu tangkai bunga (pedunculus, penduculus communis, atau rhachis), yaitu  bagian yang  biasanya merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk.
b.      Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
c.       Dasar bunga (reseptaculum), yaitu ujung tangkai bunga, yang mendukung bagian-bagian bunganya.
B.     Bagian-bagian yag bersifat seperti daun.
a.       Daun-daun pelindung (bractea) yaitu, bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya.
b.      Daun tangkai (brakteola), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga.
c.       Selundang bunga (spatha) yaitu, dau pelindung yang besar, yang sering kali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar, contohnya pada bunga kelapa (cocos nucifera).

d.      Daun-daun pembalut (bactea involucralis, involucrum) yaitu, sejumlah daun pelidung yang tersususn dalam satu lingkaran, misalnya bunga matahari (helianthus annus).

e.       Kelopak tambahan (epicalyx), yaitu bagian-bagian serup daun yang bewarna hijau , tersusun dalam suatu lingkaran, dan terdapat dibawah kelopak misalnya pada bunga kembang sepatu (hibiscus rosa –sinensis).
f.       Daun-daun kelopak (sapalae).
g.      Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae).
h.      Daun-daun tanda bunga (tepalae).
i.        Benang-benang sari (stamina).
j.        Daun-daun buah (carpella).
Bunga majemuk dibedakan menjadi tiga golongan :
a.       Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia botryoides atau inflorescentia centripetal), yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan acropetal(semakin muda maka semakin dekat dengan ibu tangkai) dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar brturut-turut dari bawah ke atas. Misalnya, pada bunga kembang merak (caesalpinia pulcherrima), bunga mangga (mangifera indica).

         
b.      Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia centrifuga, inflorescentia definite), yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya selalu ditutupi dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai memiliki pertumbuhan yang terbatas.
Melihat jumlah cabang pada ibu tangkai, bunga majemuk dibedakan dalam tiga bagian :
1.      Yang bersifat “monochasial”, jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang, adakalanya lebuh (dua cabang), tetapi tidak pernah berhadapan, dan yang satu lebih besar dari yang lainnya. Misalnya pada bunga kapas (cossipium sp)
2.      Yang bersifat “dichasial”, jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua cabang yang berhadapan , terdapat pada tumbuhan dengan bunga berbibir (labiatea).
3.      Yang bersifat ”pleiochasial”, yaitu jika ibu tangkai keluar lebih dari dua cabang pada suatu tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai. Misalnya, bunga oleander (nerium oleander).

c.       Bunga majemuk campuran (infloracentia mixta), yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bunga majemuk tak berbatas.
Bunga majemuk yang didibagi dalam tiga golongan tadi masing-masing dapat dibedakan lagi dalam beberapa ragam yaitu :
a.      Bunga majemuk tak berbatas (infloracentia racemosa, infloracentia botryiodes, infloracentia centripetal).
Dalam golongan ini dapat dibedakan lagi yang :
                      I.         Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung terdapat pada ibu tangkainya.


1.      Tandan (rasemus atau botrys), jika bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya. Misalnya, bunga merak (caesalpinia pulcherrima).


2.      Bulir (spica), seperti tandan tetapi bunga tidak bertangkai. Misalnya bunga jarong (stachytarpheta jamaicensis).

3.      Untai atau bunga lada (amentum), yaitu seperti bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal dan runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina menjadi buah). Misalnya pada sirih (piper betle).

4.      Tongkol (spadix), seperti bulir, tetapi ibu tangkai besar, tebal, dan seringkali berdaging . misalnya, jagung (zea mays), iles-iles (amorphophallus variabilis). Tetapi hanya bunga yang betina .
      
5.      Bunga payung (umbella), yaitu suatu bunga majemuk tak berbatas, yang dari ujung ibu tangkainya mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya. Misalnya, daun kaki kuda (centella asiatica).

6.      Bunga cawan (corymbus atau anthodium) yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu melebar dan merata, sehigga membentuk seperti cawan (tidak begitu nyata).
Pada bunga cawan dibagi dua macam bunga yaitu :
·         Bunga pita (flos ligulatus), bunga yang mandul yang terdapat sepanjang tepi cawan, sehingga disebut bunga pinggir (flos marginalis), yang seringkali mampunyai mahkota yang berbentuk pita


·         Bunga tabung, yaitu bunga-bunga yang terdapat diatas cawannya sendiri (flos disci), seringlai kecil dan berbebtuk tabung.

Contoh bunga cawan misalnya, bunga matahari (heliathus annuus).
 
7.      Bunga tongkol (capitulum), suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan , tetapi tidak tampa daun-daun pembalut, dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya seperti bola. Misalnya, bunga petai (parkia speciosa).
8.      Bunga periuk (hypanthodium), bunga ini dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu :
·         Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada, sehingga bunga-bunganya terdaoat meliputi seluruh bagian yang menebal tadi, sehingga tercapai bentuk bulat atau silinder. Misalnya pada tangka (artocarpus integra).

·         Ujung ibu tangkai menabal berdaging, membentuk badan dan menyerupai periuk, sehingga bunga-bunga yang semestinya terletak padanya lalu terdapat didalam periuk tadi, dan sama sekali tak ampak dari luar. Misalnya awar-awar (ficus septica).

    II.            Ibu tangkai bercabang-cabang, dan cabang-cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga bunga-bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya.
Dalam golongan ini dapat disebut :
1.      Malai (panicula) : ibu tangkainya melakukan percabangan secara monopodial, demikian cabang-cabangnya, sehingga suatu malai dapat disamakan dengan suatu tandan majemuk. Misalnya bunga mangga (mangifera indica).
 
2.      Malai rata (corymbus ramosus); ibu tangkai mengadakan percabangan, demikian juga seterusnya cabangnya. Misalnya, bunga soka (ixora grandiflora).

3.      Bunga payung majemuk (umbella composita) : yaitu suatu bunga payung yang tesusun, dapat pula dikatakan sebagai bunga payung. Misalnya, wortel (daucus carota).
4.      Bunga tongkol majemuk, yaitu bunga tongkol, yang ibu tangkainya bercabang-cabang. Misalnya, pada kelapa (cocos nucifera).
5.      Bulir majemuk, jika ibu tangkai bunga bercabang-cabang dan masing-maung cabang mendukung bunga-bunga dengan susunan seperti bulir. Misalnya, bunga jagung (zea mays).

b.      Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa, inflorescentia centrifuga).
1.      Anak payung menggarpuh (dichasium), pada ujung ibu tangkai terdapat satu bunga. Misalnya, bunga melati (jasminum sambac).

2.      Bunga tangga atau bunga bercabang seling (cincinnus), yaitu suatu bunga majemuk Yang ibu tangkainya bercabang dan selanjutnya cabang-cabang bercabang lagi. Misalnya, pada buntut tikus (heliotropium indicum).

3.      Bunga sekerup (bostryx), ibu tangkai bercabang-cabang tetapi setiapkali bercabang hanya berbentuk satu cabang. Misalnya, bunga kenari (canarium commune).
4.      Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan terletak pada satu bidang. Misalnya, suku juncaceae.
5.      Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga bercabang seling semua percabangan terletak pada satu bidang dan cang tidak sama panjang.
c.       Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta), yaitu suatu bungfa majemuk yang merupakan campuran antara sifat-sifat bunga majemuk berbatang dan sifat bunga majemuk tak berbatas. Misalnya, bunga soka (ixora paludosa).


d.      Lain-lain tipe bunga majemuk
1.      Gubahan semu atau karangan semu. Misalnya, pada remujung (orthosiphon stamineus).
2.      Lembing (anthela). Misalnya, pada juncus dan luzula.
3.      Tukal (glomerulus). Misalnya, pada rami (boehmeria nivea).
 4.      Berkas (fasciculus). Misalnya, pada jadam (rhoeo discolor).